AKUNTANSI MANAJEMEN
BIAYA MUTU DAN PRODUKTIVITAS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen
Oleh:
MUSTOFA
NIM : 094 024 84
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
2012
BAB I
KAJIAN TEORI
BIAYA MUTU DAN PRODUKTIVITAS
A. BIAYA MUTU
1.1 Pengukuran Biaya Mutu
· Peningkatan mutu meningakatkan profitabilitas dalam dua cara:
1. Melalui kenaikan permintaan pelanggan.
2. Melalui pengurangan biaya.
· Dalam pasar yang bersaing, peningkatan permintaan dan penghematan biaya menunjukkan perbedaan antara usaha bertahan hidup dan berkembangnya perusahaan.
· Pentingnya penerapan Market Driven Quality.
1.2 Definisi Mutu
· Mutu adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini mutu adalah ukuran relatif dari kebendaan (goodness).
· Secara operasional, mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan, yg diukur dari kepuasan konsumen.
· Sedangkan ekspektasi pelanggan bisa dijelaskan melalui atribut-atribut mutu atau hal-hal yang sering disebut sebagai dimensi mutu, yaitu sbb:
- Kinerja (performance)
Tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk.
- Estetika (Aestetic)
Berhubungan dengan penampilan wujud produk.
- Kemudahan perawatan dan perbaikan (serviceability)
Berkaitan dg tingkat kemudahan merawat & memperbaiki produk.
- Keunikan (Features)
Karakteristik produk yg berbeda secara fungsional dari produk sejenis.
- Reliabilitas (Reliability)
Probabilitas berfungsinya produk/jasa dlm jangka waktu tertentu.
- Durabilitas (Durability)
Umur manfaat dari fungsi produk.
- Tingkat kesesuaian (Quality of conformance)
Ukuran mengenai apakah produk/jasa telah memenuhi spesifikasinya.
- Pemanfaatan (Fitness for use)
Kecocokan produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yg diiklankan.
1.3 Biaya Mutu
· Kegiatan yg berhubungan dg mutu adl kegiatan yg dilakukan karena mungkin (akan) atau telah dihasilkan mutu yg jelek atau cacat.
· Biaya mutu (cost of quality) adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah dihasilkan produk yang jelek atau cacat mutunya.
· Biaya mutu berhubungan dg aktivitas yg berkaitan dg mutu, yaitu:
1. Aktivitas pengendalian
Biaya pengendalian: biaya yg dikeluarkan utk menjalankan aktivitas pengendalian.
2. Aktivitas kegagalan
· Definisi mengenai kegiatan yanag berhubungan dengan mutu juga menjelaskan empat kategori biaya mutu:
- Biaya pencegahan (prevention costs) terjadi untuk mencegah mutu yg jelek pada produk/jasa yg akan dihasilkan. Apabila biaya pencegahan meningkat, maka biaya produk gagal diharapkan turun.
- Biaya penilaian (appraisal costs) terjadi untuk menentukan apakah produk/jasa telah sesuai dengan persyaratan & kebutuhan pelanggan.
- Biaya produk gagal internal terjadi Karena produk/jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.
- Biaya produk gagal eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan dan kebutuhan pelanggan setelah barang dikirim ke pelanggan.
1.4 Fungsi Biaya Mutu Pandangan Tradisional
· Mengasumsikan bahwa trdapat trade-off antara biaya pengendalian dan biaya produk gagal. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya produk gagal harus turun.
· Selama biaya penurunan biaya produk gagal lebih besar daripada kenaikan biaya biaya pengendalian, perusahaan harus terus mningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi unit-unit cacat.Sehingga dicapai suatu titik yang dikenal sebagai tingkat mutu yangdapat diterima (acceptable quality level – AQL)
1.5 Fungsi Biaya Mutu: Pandangan Kontemporer
· Pandangan klasik, produk dikatakan cacat bila karakteristik mutunya berada di luar batas toleransi. Biaya produk gagal timbul hanya apabila produk tidak sesuai dengan spesifikasi dan timbul trade-off optimal antara biaya produk gagal dan biaya pengendalian. AQL mengijinkan dan, dalam kenyataannya, menganjurkan produksi dengan jumlah cacat tertentu.
· Pandangan kontemporer muncul dengan istilah model cacat nol (zero defect). Model ini menyatakan bahwa dengan mengurangi unit cacat hingga nol maka akan diperoleh keunggulan biaya.
· Strategi untuk menekan biaya mutu, (1) lakukan serangan langsung terhadap biaya produk gagal untuk memaksa menuju titik nol; (2) lakukan investasi pada kegiatan pencegahan yang tepat untuk memperbaiki mutu; (3) kurangilah biaya penilaian menurut hasil yang dicapai; (4) lakukanlah evaluasi secara continue dan arahkan kembali usaha pencegahan untuk mendapatkan perbaikan lebih lanjut. Stategi ini berdasarkan premis bahwa:
· Dalam setiap kegagalan sekalu ada akar penyebabnya.
· Penyebab bisa dicegah .
· Biaya pencegahan selalu lebih murah.
B. PRODUKTIVITAS
1.1 Definisi
· Produktivitas berkaitan dengan pembuatan output secara efisien dan secara spesifik menunjuk pada hubungan antara output (hasil produksi) dan input (bahan baku) yang digunakan untuk memproduksi output.
· Total efisiensi produktif adalah suatu titik dimana dua kondisi terpenuhi: (1) pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak digunakan lebih dari satu input dari yang diperlukan dan (2) dengan bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah.
· Kondisi pertama disebabkan oleh hubungan teknis, sehingga disebut efisiensi teknik. Kondisi kedua digerakkan oleh hubungan harga input relatif dan karena itu disebut efisiensi trade-off.
1.2 Efesiensi Trade-off Input
Produktivitas saat ini | |||
Input: | Output | ||
Tenaga kerja | X X X X | O O O | |
Modal | $ $ $ $ | O O O | |
Output Sama, Lebih Sedikit Input | |||
Input: | Output | ||
Tenaga Kerja | X X X | O O O | |
Modal | $ $ $ | O O O | |
Lebih Banyak Output, Input Sama | |||
Input: | Output | ||
Tenaga Kerja | X X X X | O O O O | |
Modal | $ $ $ $ | O O O O | |
Lebih Banyak Output, Lebih Sedikit Input | |||
Input: | Output | ||
Tenaga Kerja | X X X | O O O O | |
Modal | $ $ $ | O O O O |
1.3 Efisiensi Trade Off Input
Total Biaya Input =$20.000.000 | |||
Tenaga Kerja | X X X | O O O O | |
Modal | $ $ $ | O O O O | |
Kombinasi II Efisiensi Secara Teknis | |||
Tenaga Kerja | X X X | O O O O | |
Modal | $ $ $ $ | O O O O |
1.4 Pengukuran Produktivitas Parsial
· Pengukuran produktivitas: Penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas Yg bertujuan untuk menilai apakah efisiensi produktif meningkat atau menurun. Pengukuran produktivitas dapat berupa aktual atau prospektif. Pengukuran produktivitas aktual memungkinkan manajer menilai, memantau, dan mengendalikan perubahan.
· Produktivitas input tunggal biasanya diukur dengan menghitunga rasio output terhadap input:
Output
Rasio produktivitas =
Input
· Pengukuran produktivitas parsial: Terjadi karena produktivitas hanya mrpk salah satu input yg sedang diukur.
· Ukuran produktivitas operasional: Apabila output dan input diukur dalam kuantitas fisik.
· Ukuran produktivitas keuangan: Apabila output & input dinyatakan dlm rupiah.
1.5 Keunggulan Ukuran Parsial
· Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memusatkan perhatiannya pada penggunaan input tertentu.
· Pengoperasian ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu mudah diinterpretasikan oleh karyawan, sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas personil operasi.
1.6 Kelemahan Ukuran Parsial
· Ukuran parsial yg digunakan secara terpisah, dapat menyesatkan. Penurunan produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas input lainnya.
· Trade-off seperti itu sangat diperlukan apabila biaya secara keseluruhan turun, tetapi pengaruh tsb akan hilang jika digunakan ukuran parsial lainnya.
BAB II
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
A. BIAYA MUTU
2.1 Mengukur Biaya Mutu
· Klasifikasi biaya mutu:
1. Biaya mutu yg terlihat (observable quality costs) adl biaya yg disajikan dlm catatan akuntansi organisasi
2. Biaya mutu yg tersembunyi (hidden costs) adl opportunity costs yg tjd krn mutu jelek
· Metoda estimasi hidden costs:
1. Metoda Pengganda
Total biaya produk gagal = k (biaya produk gagal eksternal yg diukur)
2. Metoda Penelitian Pasar
Digunakan menilai pengaruh mutu yg jelek thdp penjualan dan pangsa pasar. Hasilnya dpt digunakan untuk mengestimasi hilangnya laba dimasa yad akibat mutu jelek.
3. Fungsi Rugi Mutu Taguchi
Setiap variasi nilai target dr karakteristik mutu akan menimbulkan hidden costs. Hidden costs meningkat scr kuadrat pd saat nilai aktual menyimpang dr nilai target
L (y) = k (y – T)2
dimana:
k = Konstanta proporsionalitas yg besarnya tergantung pada struktur biaya produk gagal eksternal organisasi
y = Nilai aktual dari karakteristik mutu
T = Nilai target dari karakteristik mutu
L = Rugi mutu
· Ilustrasi rugi mutu Taguchi: k = Rp400, T = 10 inci, total unit yg dihasilkan 2.000
Unit | Diameter aktual (y) | y - T | |||||
1 | 9,9 | -0,10 | 0,010 | 4,00 | |||
2 | 10,1 | 0,10 | 0,010 | 4,00 | |||
3 | 10,2 | 0,20 | 0,040 | 16,00 | |||
4 | 9,8 | -0,20 | 0,040 | 16,00 | |||
Total | 0,100 | 40,00 | |||||
Rata-rata | 0,025 | 10,00 |
Total kerugian untuk 2.000 unit= Rp20.000 (Rp10 x 2.000) = Rp400.000.000
2.2 Pelaporan Informasi Biaya Mutu
Manfaat pencatatan rinci biaya mutu aktual berdsrkan kategorinya
1. Mengungkap pola biaya mutu dlm setiap kategori, shg memungkinkan manajer menilai dampak keuangannya
2. Mengungkap distribusi biaya mutu mnrt kategori, shg memungkinkan manajer menilai kepentingan relatif setiap kategori
2.3 Laporan Biaya Mutu
· Signifikansi keuangan biaya mutu dinilai dg persentase dr penjualan aktual. Prinsipnya biaya mutu kurang dari 2,5% penjualan
· Kesempatan memperbaiki laba melalui pengurangan biaya mutu (perbaikan mutu)
· Contoh Laporan Biaya Mutu:
LAPORAN BIAYA MUTU
Biaya Mutu | % dr Sales | ||
Biaya Pencegahan Pelatihan Mutu Reliabilitas Mesin | 35.000 80.000 | 115.000 | 4,11 |
Biaya Penilaian Pemeriksaan Bahan Penilaian Produk Penilaian Proses | 20.000 10.000 38.000 | 68.000 | 2,43 |
Biaya Produk Gagal Internal Sisa Bahan Pengerjaan Ulang | 50.000 35.000 | 85.000 | 3,04 |
Biaya Produk Gagal Eksternal Keluhan Pelanggan Jaminan Perbaikan (Reparasi) | 25.000 25.000 15.000 | 65.000 | 2,32 |
Total Biaya Mutu | 333.000 | 11,9 |
· Dua pandangan ttg biaya mutu optimal
1. Pandangan tradisional, mengejar pencapaian tk mutu yg bisa diterima (acceptable quality level – AQL)
2. Pandangan kontemporer, sbg pengendalian mutu total
2.4 AnalisisTren
· Laporan biaya mutu menyajikan jumlah dan dustribusi biaya mutu diantara keempat kategori, sehingga mencerminkan peluang untuk perbaikan mutu. Setelah ukuran perbaikan mutu ditentukan, perlu ditetapkan apakah biaya mutu telah berkurang sebagaimana direncanakan.
· Laporan biaya mutu tidak akan memperlihatkan apakah perbaikan program mutu telah berjalan atau tidak. Untuk melihatnya diperlukan Laporan Trend Mutu Multiperiode. Contoh:
Thn | Pencegahan | Penilaian | Produk gagal internal | Produk gagal ekstenal |
1994 | 2% | 2% | 6% | 10% |
1995 | 3% | 2.40% | 4% | 8.60% |
1996 | 3% | 3.00% | 3% | 6% |
1997 | 4% | 3% | 2.50% | 4.50% |
1998 | 4.10% | 2.40% | 2% | 1.50% |
B. PRODUKTIVITAS: PENGUKURAN, DAN PENGENDALIAN
aRp48 x 150.000; Rp50 x 120.000 |
b(Rp12 x 37.500) + (Rp3 x 1.700.000); (Rp11 x 40.000) + (Rp2 x 1.200.000) |
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Amin widjaya T. Akuntansi Manajemen untuk perencanaan, pengendalian dan penganbilan keputusan. Harvindo.2009
2. Ray H. Garrison, Bambang Purnomoshidi dan Erwan Dukat (Penterjemah), 2000. Akuntansi Manajemen, Buku 2, Edisi Ketiga, Yogyakarta : Penerbit AK Group.
3. Supriyono, 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi
Maju dan Globalisasi, Yogyakarta : BPFE.
Casino Site - Choego Casino
BalasHapusChoego 1xbet korean Casino. One of the world's 샌즈카지노 leading online casino, choegocasino offering all of the fun of a classic Vegas casino experience. We have a large variety of games,